Selasa, 29 Maret 2011

LEMBAGA PENDIDIKAN ABNORMAL



Saya mahasatwa yang sedang menempuh perkuliahan pada semester tiga jurusan Ilmu Kebodohan Laten (IKL),yang sedang menjlani rutinitas setiap hari yang penuh rasa benci, dendam, iri hati, dan semua rasa yang terlampau sulit di jelaskan oleh akal dan nalar yang logis oleh binatang macam saya ini, berdasar dari jebakan dan tipuan promosi busuk yang menjanjikan keindahan dari seonggok kotoran hangat yang baru keluar dari dubur para cicak yang baunya menyengat,  yang kemudian memaksa saya mnjalani hari dengan kebodohan yang tidak setiap binatang menyadari, kadang timbul sebuah pertanyaan radikal yang bunyinya “rutinitas macam apa ini, macam menelan tai setiap hari?”. Bertahan dalam kubangan ketidakpuasan sambil menunggu ajal, hanya diam, pasrah dan duduk manis tanpa berbuat apa pun juga, menelan setiap doktrin-doktrin tidak bermutu sampai muntah, gila, dan mati.

Saya ini sebenarnya kancil yang dipaksa menjadi keledai, bertahan dengan image ”bodoh” yang banyak dibicarakan binatang-binatang lain diluar sana.
Sakit hati saya yang adalah seekor keledai ini jika mereka berkata “hanya keledai yang jatuh kelubang yang sama”, tapi asal kalian tau saya bukan keledai macam itu, bahkan saya keledai yang lebih tragis dari itu “saya bukan keledai yang jatuh kelubang yang sama, tapi keledai yang jatuh berulang-ulang ke lubang-lubang berbeda, bahkan terperosok cukup dalam dan sering sekali meresa sulit menyelamatkan diri”.

Saya sudah coba berlari tapi kemudian terjatuh, tersungkur karena simpul-simpul jerat yang sengaja dipasang oleh para ayam kalkun pemakan riba dan berperut buncit itu, berkedok lembga dan menejemen pendidikan, itu untuk menjebak saya kembali menjalani rutinitas biasa yang memuakan, memakai baju-baju badut yang membuat saya terlihat jadi keledai sama dengan yang lain dan terlihat lebih bodoh dari keledai pada umumnya, dan saya keldai bersumpah sangat merasa tersiksa karenanya.

Inilah rutinitas yang dijlani para keledai setiap hari di lembaga pendidikan marga satwa benama “LEMBAGA PENGKARANTINAAN PEMBODOHAN DAN PENYIKSAAN BINATANG (LP3B) .

Senin
Jam               : 08.00-11.40
Mata kuliah : Prinsip Dasar Kebodohan
Dosen          : Bpk. Anjing Suranjing, SE.Msg
Sks               : 4
Ruang          : 1.2

Saya selalu datang terlambat hari senin, jalanan macet, penuh para pemuja sistim kredit yang menyebabkan padatnya kendaraan lalulalang di jalanan yang penuh jerawat, sampai pada akhirnya tiba di kelas dengan keadaan berantakan karena trburu-buru setengah berlari, tidak mandi dan sudah jelas tidak wangi. “Saya boleh masuk pak?” saya berkata dengan nafas terengah-engah pada si Pak Anjing yang terlihat sedang serius menjelaskan bagaimana menjadi bodoh dengan cara yang mudah menurut para pakar ahli kebodohan, “kamu lagi, lagi-lagi kamu? terlambat lagi? Bagaimana kamu bisa bodoh kalau kamu selalu datang seenak perutmu ! ya sudah duduk !” itu barusan ucapan geram si Pak Anjing dengan pandangan bengis dan tetesan-tetesan liur yang menetes setiap kali ia menjulur-julurkan lidahnya. Saya duduk dan mendengarkan setiap penjelasan pak Anjing dengan seksama karena terpaksa harus begitu, dan akhirnya saya bodoh juga !

Selasa,
Jam                : 13.00-16.40
Mata kuliah  : Sistem Aplikasi kebodohan dalam Pergaulan.
Dosen           : Ibu. Babi Surabi, S.SOS
Sks                : 4
Ruang           : 3.1

Hari ini adalah yang paling santai, karena biasanya si Bu Babi datang terlambat, jadi saya bisa menyeduh kopi panas dan duduk menikmati sebatang rokok bersama keledai-keledai yang lain yang biasanya didominasi keledai jantan, dan saya selalu jadi satu-satunya keledai betina di tengah-tengah mereka, keledai betina yang lain mugkin tewas, mungkin sudah mati bersama keangkuhan mereka sendiri, saya juga tidak habis fakir, keledai betina itu pada menyebalkan semua, baru jadi keledai saja sombong, hah mungkin lebih baik saya bunuh saja satu persatu biar saya jadi keledai betina paing cantik di dunia.
 “Selamat siang !”, itu suara Bu Babi yang baru saja datang dengan muka pucat pasi, “Selmat siang juga Bu” saut saya dan keledai-keledai lain sembari membenahi sisa abu rokok dan gelas-gelas kopi yang berserakan di meja, kembali duduk manis dengan keseriusan para mahasatwa teladan sambil sedikit bertanya-tanya knapa hari ini mukanya begitu pucat bagai mayat. “Maaf untuk ketelatan saya hari ini, tadi dijalan saya diculik seorang iblis utusan dari neraka dan dia menawarkan sebuah kematian dengan cara mengenaskan, kemudian saya berlari ketakutan, menjauhinya, karena saya masih ingin hidup, masih ingin mengajar kalian, berbagi tentang bagaimana mengaplikasikan kebodohan”, berikut penuturan Bu Babi tentang keterlambatannya, tapi saya tidak pernh percaya kata-kata apapun dari dosen ini, karena dia memang spesialis mengajarkan tentang bagaimana kebodohan berperan dalam membodohi binatang yang lain, dan jika berhasil maka nilainya “A”, hah tapi enthlah baimana dengan mahasatwa lain yang percaya, mungkin mrekalah mahasatwa teladan sesungguhnya.

Rabu,
Jam               : 10.00.11.40
Mata kuliah : Undang-Undang Dasar Kebodohan
Dosen          : Bpk. Monyet Suronyet. SH.,MM
Sks               : 2
Ruang          : 2.3

Setiap hari rabu saya pasti ketiduran di kelas, itu disebabkan setiap malem rabu saya rutin menonton banyak sekali film-film bokep yang sengaja di import sama teman saya yang juga adalah seekor keledai dari Amerika Serikat, ini dengan dan secara otomatis membuat saya ngantuk berat setiap hari rabu di pelajaran Pak Monyet, kemudian tidur dan bermimpi tentang hal-hal busuk yang saya tonton malam sebelumnya, sampai terkadang tidak sadar waktu blajarnya habis, paahal lagi nanggung mimpinya, haha…
Seringkali Pak Monyet menegur saya untuk tidak tidur, bahkan menyuruh saya cuci muka biar segar, tapi saya berani bersumpah saya teap ngantuk. Tapi walaupun begitu di sela-sela kesadaran saya yang jarang datang, saya pernah mendengar sedikit tentang bahasan mata kuliah ini, menjlaskan tentang batasan-batasan dan aturan untuk tetap menjadi bodoh dan jika undang-undang/peraturan mendasar dalam kebodohan ini dilanggar maka kami keledai akan jadi pintar, dan menjadi pintar adalah tindak pelanggaran terbesar dalam hukum kebodohan perbinatangan. Karena ketidakmengertian saya untuk melnggar undang-undang ini, maka saya tetap akan menjadi keledai bodoh, yah tetap bodoh dan menjadi keledai yang taat keada undang-undang kebodohan !

Kamis,
Jam               : 08.00-11.40
Mata kuliah : Estetika Kebodohan
Dosen          : Ibu. Kurakurajalang, ST.Msg
Sks               : 4
Ruang          : 4.2

Hari kamis yang lumayan menurut saya tidak terlalu menyiksa seperti hari-hari yang lain, karena setiap hari ini sudah menjadi sebuah kebiasaan pokok bagi saya untuk mabuk dengan kadar alkohol tinggi dan belajar dalam kedaan tidak sadarkan diri, dengan ini saya bisa berimajinasi lebih luas tetang apa yang di bahas oleh si ibu-ibu tua bernama kurakura itu, dia konon berasal dari Jepang dan mengajarkan banyak hal tentang estetika atau nilai-nilai keindahan dalam kebodohan, dia selalu bilang bahwa kebodohan itu indah, kebodohan itu menarik, kebodohan itu menyenangkan, kebodohan itu patut di lestarikan dan diamalkan dalam diri, dan bahwa kebodohan itu mempunyai derajat tertinggi di dunia seni yang menjadi unsur warna terindah dalam sebuah karya dunia, ohh tuhan ini sungguh memuakan, gaya bahasanya terlalu hiperbola, terlalu sulit dicerna dan memaksa harus mengidahkan kebodohan, dan sesunguhnya saya ingin si kurakura ini mengerti bahwa saya adalah keledai bodoh yang terbelenggu kebodohan dan sungguh ingin segera lepas.

Jum’at,
Jam               : 13.00-14.40
Mata kuliah : Menejemen kebodohan
Dosen          : Bpk. Kuda Merana, SE,.Mpd
Sks               : 2
Ruang          : 5.2

Hari Jum’at, yah hari ini selalu spektakuler dan menjiikan, dosennya gila, saya dan keledai yang lain disuguhi pertunjukan-pertunjukan gila tentang kebodohan. Si dosen bernama Kuda yang bercelana pendek dan tidak pake baju juga alas kaki ini menurut para dosen yang lain adalah dosen paling master dalam kebodohan,  karena dia sudah mampu mengatur kebodohannya lebih parah dari siapapun,  dan dia memang berhasil terlihat sangat teramat bodoh dan sepertinya hampir idiot, kebodannya membuat semua mahasatwa benar-benar merasa tekagum-kagum, mulai dari awal dia memasuki ruangan kelas dia selalu dengan sengaja membenturkan kepalanya ke daun pintu kemudian terjatuh dengan keras dan bangun lagi dengan muka bodoh, kemudian ketika sedang mengajar dia memang selalu bertingkah abnormal, menelan permen karet, kemudian memuntahkannya lagi dengan sengaja dan menempelkannya di atas jidatnya sendiri, banyak sekali hal yang dia perbuat yang bodoh dan menjengkelkan buat saya, yang lebih parah lagi, setiap dia mengajar atau lebih benar disebut mempertotonkan kebodohan tingkat tinggi kepada mahasatwa, dan bertujuan agar mahasatwa menyadari bahwa dialah suri tauladan yang baik dalam mengatur dan mengaplikasikan kebodohan, yah kebodohan permanen. Dengan secara tiba-tiba dia si dosen bernama Kuda itu sealu berdiri tegak di depan mahasatwa-mahasatwanya, membungkukan badan hingga akhirnya bertatapan dekat sekali, dekatnya kira-kira 5-6 cm saja, dan setelah itu dia menatap dalam-dalam sembari memasukan tangan kanannya ke dalam celananya, cukup dalam, sampai pada bagian kelaminnya, menggosok-gosokan tangannya pada kelaminnya, lalu mengeluarkan tangannya dan menempelkannya tepat di muka mahasatwa yang sedang dipandangnya,begitu bergantian setiap jum’at, mengenaskan ketika mahasatwa dungu itu hanya tersenyum dan menganggap itu suatu keindahan..ohh tuhan, ini giliran saya, saya memilih mati daripada mengalami ini, serentak saya berlari dan meninggalkan kelas, berlari cepat sekali sambil berteriak “saya benci kebodohan !!”, betapa biadabnya saat si Dosen abnormal ini hanya tersenyum dengan wajah bangga, disusul gelak tawa keledai-keledai dungu dalam kelas itu, ini sungguh gila. Tapi saya lebih baik gila dari pada bodoh, dan saya akan merasa lebih  berharga dipanggil cacing daripada keledai.

Sabtu,
Dosen   : Tuhan Y.M.E
Waktu   : tidak dapat diidentifikasi
Sks        : tak terhingga
Tempat : ruang hampa udara, dibawah langit dunia

Setiap hari sabtu saya memang sengaja tidak pernah datang ke lembaga sesat itu, saya di kebun di belakang rumah saya, sambil bercengkrama dengan Tuhan.
“Ohh Tuhan saya yang katanya adil dan maha pemurah, saya menderita kalau harus mengulang semua ini setiap hari, dengan waktu dan kejadian yang sama, saya muak ya tuhan, sudah lelah, sudah bosan, sudan tak sanggup, sudah tidak kuasa, sudah tidak berdaya, kpan akan “sudah” ??. kapan akan “berakhir”??. Saya ingin mohon pada-Mu sesuatu waahai Tuhan cabut saja nyawa saya sekarang juga, jangan beri saya waktu lebih lama lagi hidup dalam tubuh keledai ini. Buat saya mati dengan cara apaun, dan saya juga mohon agar Kau lahirkan saya kembali sebagai manusia, yahh MANUSIA.
Itu saja !

Minggu,

Saya jadi manusia, bisa senyum, bahagia, senang, tertawa, jatuh, sakit, lemah,takut, sedih, punya teman, punya karya, punya ayah, punya ibu yang tercinta,punya dunia, punya warna, punya jiwa, punya akal dan budi hasil cipta dan karya yang hakiki,punya hukum dan etika,   punya, tapi semua hanya untuk satu hari saja karena setiap minggu sore sekitar pukul 18.00, saya mati lagi, kemudian terlahir kembali jadi keledai lagi, dan besok tetap sama tetap jadi keledai, tetap bodoh dan mengenaskan, dan saya tetap harus kembali menjalani semua dari awal, dari hari senin yang durjana itu  !!
Yahh…DARI AWAL, sampai AKHIR dan kembali ke- AWAL LAGI !


Ney | 2010

AKU INGIN GILA



Malam menyelimuti langit dengan kegelapan yang pekat, kala itu saya sedang tidur lelap dengan mata terpejam, yahh..terpejam, hingga gelap pun tak terasa sama sekali di pelupuk mata .

Sesuatu yang tidak logis tergambar jelas ketika saya merasa tubuh terbaring samarata dengan tanah diatas papan tipis yang bau amis, menunggu hingga pagi datang menyambut dunia dengan sinar sang mata dari hari ini .

Saya terbanugun, meninggalkan papan tipis tempat saya tidur yang penuh dengan lintah hijau yg setiap malam menghisap darah segar dari tubuh saya,  kemudian berkaca pada cermin, bukan untuk bertanya siapa yg tercantik hari ini seperti tokoh antagonis dalam dongeng putri salju, tapi saya sedang merenungkan hal apa yang akan saya lakukan hari ini.

Kemudian saya melihat kearah lemari pakaian yang penuh dengan debu tebal dan bau aroma busuk dari tikus-tikus got yang sengaja bersarang disitu, terbesit dalam benak saya untuk tidak memakai baju hari ini, yahh..tidak berbusana, dari pada saya harus mengenakan secarik kain hina bekas jamahan para tikus-tikus jalang yang tak punya etika, yang sengaja melakukan aktifitas kehidupan tanpa pandang ada saya disana,mereka berak, makan dan tidur sesuka hatinya, bahkan tidur dengan lawan jenisnya tanpa buasana di lemari saya, tanpa surat izin resmi dan legalisasi pernikahan dari pemerintahan dan agama yang konon menjadi syarat utama.

Tapi semoga saja tikus-tikus laknat itu tidak kena razia, karena pasti merepotkan saya, sebab tempat mereka melakukan tindak pelanggaran itu adalah di lemari saya, padahal jika sedikit saja tikus-tikus itu bisa menghargai saya, saya bisa antar mereka ke Kantor urusan Agama (KUA) terdekat.

Kemudian saya gulingkan lemari itu dan saya mendapati tikus-tikus itu sedang bersenggama di kegelapan dalam lemari, bau sekali, bau sisa-sisa masturbasi para tikus-tikus betina dan bekas cairan-cairan vagina yang menjamur di sekitarnya. Ohh Tuhan baunya mengepul di udara.

Rasa muak dan jijik mulai mengomandokan perintah ke otak saya untuk meninggalkan jauh-jauh lemari tersebut dan segera pergi dengan keputusan final, yaitu saya tidak berbusana, saya bugil, dan saya harus pergi tanpa busana, tanpa busana apapun juga.

Saya sudah keluar dari bilik saya, melenggak lenggokan tubuh yang saya pikir lebih menarik perhatian tanpa dibalut sentuhan tangan manusia..saya inilah karya Tuhan yang sesungguhnya, tanpa batasan etika asusila dan segala macam aroganisme sosial yang tumbuh akibat gengsi dan gaya hidup konsumtif.
Hahhahahaha…..
Ohh tuhan saya bahagia..
Saya merasa betapa saya terhindar dari rasa gerah, angin betapa dinginya membelai rambut saya yang gimbal bercampur kotoran yg selama 8 bulan saya biarkan menempel karena tidak saya cuci, kemudian membelai mesra leher, dada beserta payudara yang menyembul diatasnya, kemudian perut, dan kemudian membelah halus bulu-bulu ikal diatas vagina, hingga anginnya masuk kedalam rongga-rongga ovarium yang basah, dan dapat saya nikmati kesegarannya secara langsung.

Ehh tapi tak seorangpun melihat saya, saya harus mencari banyak kerumunan orang, agar mereka bisa melihat tawa dan teriakan bahagia saya yang jauh dari rasa iri, dengki dan pencapaian eksistensi yang mereka beli dengan harga yang tinggi.

Ahhh itu, saya melihat kerumunan orang-orang banyak sekitar berjumlah 200 orang yang didominasi oleh para wanita-wanita penggila dunia, dengan kedok palsu-nya yang terbuat dari plastik-pastik ember yang mereka tempel di hidung, pipi, dagu hingga bokong, dengan membayar jasa sewa dokter yang konon biaya kuliahnya melebihi harga rumah tipe 21 dan jika itu digunakan untuk beli kerupuk entah berapa banyak jumlahnya, hah itu supaya terlihat cantik katanya !

Mereka  sedang memilih-milih  obral busana dengan discount tinggi, alangkah baiknya saya menghampiri mereka.

Seperti yang saya rencanakan tadi, saya benar benar menghampiri mereka sambil berlari dan berteriak sesuka hati saya, akibatnya semua manusia-manusia bodoh itu berlari berhamburan meninggalkan kerumunan tadi, mereka memasang muka jijik dan ketakutan seperti seperti ketika saya melihat tikus-tikus jahanam di lemari saya tadi, sama, persis, nyaris tidak ada beda.

Saya lanjutkan aksi saya dengan mengejar satu persatu wajah-wajah bengis dari tempelan-tempelan pastik ember dan ber make-up tebal itu, mereka ketakutan melihat saya yang berlari dengan keadaan tidak wajar bagi mereka, tapi saya mrasa saya adalah manusia paling pintar karena tidak sebodoh mereka yang mau diperbudak dunia, harta, tahta, dan kuasa, saya bangga walau mereka berteriak “ORANG GILA” kepada saya..

Saya teramat sangat bahagia karena saya menjadi sebab dari ketakutan mereka, menjadi pengaruh dari pergerakan mereka, dan menciptakan struktur emosional yang tanpa mereka sadari sudah tersugesti dengan kata “ORANG GILA ITU BAHAYA”.

Saya dilanda kepuasan yang tidak ada batasnya, kebahagiaan yang tiada tara, bahkan jika saya berniat membunuh mereka semua karena saya gila dan saya kebal hukum dan saya tidak pernah tersentuh pidana maupun perdata, apalagi ketika saya mulai tau bahwa ORANG GILA pasti masuk surga, karena tidak pernah kenal apa itu namanya dosa dan pahala.

Sepertinya saya berniat mengulang hari-hari yang dipenuhi kebahagiaan ini, dengan campuran ornamen kegilaan yang melekat di badan saya yang hanya dibalut kulit dengan merk bertuliskan “made in Tuhan” . Besok dan seterusnya saya tidak mau pake baju lagi, tidak mau mandi lagi, tidak perlu kebingungan ingin makan, karena saya akan menyatroni setiap warung nasi yang siapa suruh mangkal di pinggiran jalan, atau makan dari tong sampah, makan sisa-sisa makanan kamu, dan makan sepiring berdua bersama anjing-anjing jalanan yang mulutnya basah, supaya romantis.

Dan saya rasa saya tidak butuh uang lagi sekarang, saya pecat uang sebagai kebutuhan mutlak di hidup saya, biar pejabat-pejabat saja yang sibuk kucing sumput dengan aparat karena takut kepergok sedang sunat menyunat dengan si uang.

Saya mau maen kejar-kejaran saja sama warga yang takut pada saya biar kaya di film India, kedatangan saya akan seperti orang penting dan akan dengan secara otomatis memusatkan  pandangan mereka kepada saya, saya setingkat dengan para artis film porno yang kontrofersial, saya juga merasa saya paling sexy, hah yahh saya mau tertawa lagi, menangis sesuka hati, berjalan dan tidur sesuai kehendak hati, karena hidup saya bukan cerminan orang lain dan orang lain tidak pernah menjadi cerminan dalam hidup saya, saya hidup tanpa beban dan tanggungan, tanpa tuntutan dan kebutuhan, karena saya cuma butuh kepuasan dan pasti kamu iri !


Mulai hari itu saya memutuskan untuk menjadikan GILA sebagai cita-cita, dan impian saya adalah masuk surga untuk kemudian membawa serta  keluarga saya, dan saya yakin pasti bakal bisa jadi nyata.
Mulai hari ini saya GILA saja…
YAH SAYA SUNGUH-SUNGUH.
SAYA INGIN GILA !!


Ney | 2010